188bola – Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, gagal menjadi kampiun Hong Kong Terbuka 2019. Anthony kalah dari wakil tuan rumah, Lee Cheuk Yiu, dengan skor 16-21, 21-10, dan 22-20.
Namun bukan kekalahan Ginting yang menjadi fokus utama dalam laga dinal yang diselenggarakan di Hong Kong Coliseum, Minggu (17/11/2019) tersebut. Keputusan wasit atas sambaran Ginting juga menjadi bahan pembicaraan.
Keputusan kontroversial itu terjadi pada gim ketiga saat kedudukan 20-21 untuk keungulan Lee Cheuk Yiu. Tangkisan Ginting di depan net dinyatakan fault oleh wasit.
Wasit menilai ujung raket Ginting melewati net. Imbasnya, satu poin diberikan wasit kepada Lee Cheuk Yiu dan menjadi poin kemenangannya.
Pencinta bulutangkis Tanah Air kemudian melayangkan protes keras terhadap keputusan wasit tersebut. Melalui kolom komentar Twitter, mereka menyerbu akun Twitter ofisial BWF. Fans menilai bulutangkis perlu mempertimbangkan keberadaan VAR.
“Dear BWF, tolong lakukan tugas Anda dengan benar. Evaluasi wasit yang mungkin mengambil keputusan tidak fair di masa depan. Beri dia surat jika membuat keputusan salah. Kita akan menghadapi turnamen-turnamen BWF yang lebih penting dan yang terpenting di Olimpiade. Tolong pertimbangkan VAR, itu membantu. Terima kasih,” komentar salah satu suporter.
Anthony Sinusuka Ginting disebut sempat kecewa dengan keputusan wasit. Apalagi, Ginting belum pernah meraih gelar sepanjang musim 2019 ini. Satu-satunya kesempatannya untuk kampiun harus dicederai dengan keputusan kontroversial. Meski demikian, Ginting tetap bersyukur.
Melalui unggahan di akun Instagramnya pada Senin (18/11/2019), Ginting mengaku bahagia atas berkah yang diberikan kepadanya. “Terima kasih Tuhan untuk berkah yang Engkau berikan di hidup saya,” tulis Anthony Sinisuka Ginting.
Bukan hanya tetap bersyukur atas juara dua yang didapat. Anthony Sinisuka Ginting juga mengucapkan selamat kepada Lee Cheuk Yiu. Sejumlah fan menilai hanya atlet berjiwa ksatria yang mau mengucapkan selamat atas kemenangan lawannya. Apalagi, setelah dicederai dengan keputusan kontroversial yang disebut merugikan dirinya.